Senin, 05 April 2010

MAHASISWA BAWEAN HARUS BERSATU…!

Oleh : Hasis Bawean
Belakangan ini saya sering mendengar opini – opini yang rupanya selalu saja dikembangkan. Opini itu adalah mengenai adanya keretakan ataupun perpecahan antar organisasai – organisasi Mahasiswa Bawean. Yang saya maksud dengan organsasi disini adalah : PMB ( Persatuan Mahasiswa Bawean) dan IMPSB ( Ikatan Mahasiswa, Pelajar dan Santri Bawean) karena memang kedua organisasi itulah yang saat ini saya ketahui walaupun tidak terlalu memahaminya.

Indikasi keretakan/perpecahan itu memang sempat saya dengar pada saat IMPSB menyelenggarakan Musyawarah untuk memilih ketua yang baru di Batu Malang pada tanggal 13 -14 Maret 2010. Dan ini terus berlanjut pada masa – setelahnya. Dimana pada saat itu, ada sebuah pernyataan yang diungkapkan dengan sedikit rasa emosi bahwa IMPSB sudah tidak lagi membutuhkan PMB, begitupun sebaliknya, PMB tidak membutuhkan IMPSB. Sebagai orang baru, saat itu saya tidak bisa berkomentar, karena saya tidak mengerti apa – apa tentang hal itu. Saya hanya terkejut mendengar pernyataan itu keluar dari organisasi Mahasiswa Bawean yang seharusnya bersatu untuk Pulau Bawean. Dari itu, saya mulai tergelitik untuk mencari tahu pokok permasalahan yang melatarbelakangi pernyataan tersebut. Syukur – syukur saya bisa mengatasi.

Setelah saya mengikuti opini yang berkembang dan mulai mendapatkan sedikit informasi, saya pribadi sangat meyakini bahwa hal itu terjadi karena adanya kesalahpahaman diantara keduanya. Sebenarnya kesalahpahaman semcam itu merupakan sesuatu hal yang lumrah terjadi dalam setiap tubuh organisasi manapun, termasuk pada PMB dan IMPSB. Kesalahpahaman tidak perlu ditanggapi secara belebihan ataupun dibesar – besarkan apalagi dianggap sebagai penghinaan, sehingga mengaburkan tujuan awal atas berdirinya organisasi tersebut yaitu membangun Pulau Bawean. Karena menurut saya hal itu bisa diselesaikan dengan cara yang elegan sopan dan santun yaitu melalui jalur dialog dan komunikasi, dialog dan komunikasi adalah cara terbaik untuk mengatasi kelasalahpahaman dan perbedaan pendapat, bukan malah terjebak pada pola pemikiran yang kolot dengan mengedapankan ego masing – masing pihak yang sesungguhnya semakin meruncingkan permasalahan itu.

Jika kondisi seperti ini tetap saja dipelihara dan dipupuk tanpa adanya keinginan dari masing – masing pihak untuk menyelesaikannya, maka hampir bisa dipastikan bahwa Mahasiswa Bawean tidak akan mampu memberikan kontribusi apapun untuk Pulau Bawean yang ruang lingkupnya lebih luas. Bagaimana mungkin bisa membangun Pulau Bawean, sementara kita sendiri belum mampu membangun diri kita sendiri. Tidak mau menyelesaikan masalah internal kita sendiri. Maka sudah tidak ada pilihan laian yang mesti ditempuh kecuali Mahasiswa Bawean Harus Bersatu untuk Pulau Bawean. Saran saya, jika tidak mau merubah, “ jangan bermimpi disiang hari, tidurlah dengan lelap di kasur empuk kalian tanpa mimpi agar tidak punya tanggung jawab “.

Wahai Kawan – Kawan Mahasiswa Bawean……
Pulau Bawean sedang menunggu peran kita semua. Mahasiswa Bawean adalah satu – satunya harapan Pulau Bawean. Oleh karena itu, mari kita bersatu, satukan pemikiran, satukan tekad, satukan tujuan, satukan niat, satukan aksi. Buanglah jauh – jauh sifaf egoisme itu. Singkirkan perasaan sombong itu dengan merasa paling baik, paling benar. Hempaskan saling curiga – mencurigai itu. Tidak lain itu semua untuk Pulau Bawean. Dan hari ini sudah saatnya Mahasiswa Bawean harus bersatu untuk Pulau Bawean.


SELAMAT BERJUANG KAWAN – KAWAN MAHASISWA BAWEAN…!





EmoticonEmoticon