Sejujurnya saya pribadi tidak pernah berjabat tangan dengan Anies
Baswedan. Jangankan berjabat tangan, bertemupun tidak. Saya hanya
melihat wajah beliau melalui layar kaca televisi , yotube dan
foto-fotonya di media sosial dan google.
Semoga suatu saat nanti
saya bisa benar-benar bertemu langsung dan berjabat tangan dengan Anies
Baswedan. Kalaupun tidak tahun ini, mungkin tahun-tahun berikutnya
ketika beliau menjadi Presiden Republik Indonesia 2014. Amin.
Pemikirannya
saya ikuti dengan banyak membaca tulisan-tulisannya, melihat acara yang
beliau menjadi bintang tamu dan sesekali berkunjung di website
pribadinya, aniesbaswedan.com. Tetapi justru dengan itulah, keinginan saya untuk mengetahui sepakterjangnya semakin kuat.
Seperti kata pepatah, “Jika anda ingin mengetahui orang yang tidak anda kenal, lihatlah hasil karyanya”.
Pepatah itu saya praktekkan sampai saat ini dengan terus melihat hasil karyanya. Dan orang itu adalah Anies Baswedan.
Membaca tulisan-tulisannya dan
mendengarkan jawaban-jawabanya, saya serasa digiring jauh ke belakang
mengingatkan kembali bahwa negeri ini masih berhutang janji, janji untuk
melindungi, janji untuk mensejahterakan dan janji untuk mencerdaskan.
Pada
waktu yang bersamaan saya juga serasa dibawa jauh ke depan mengintip
nasib negeri ini dengan mimpi-mimpinya bahwa kelak pasti dan harus ada
anak bangsa yang mampu melunasi janji kemerdekaan itu.
Kalau ditanya, siapakah anak bangsa itu, maka saya jawab Anies Baswedan orangnya.
Mengapa
Anies Baswedan? Ini soal keyakinan dan idealisme. Keyakinan dan
idealisme yang dibangun berdasarkan pemikiran cerdas serat visi dan misi
yang jelas, yang mampu memberikan harapan untuk memperbaiki bangsa
kedepan.
Disaat orang lain sibuk beropini, sibuk mengkritik, sibuk korupsi, Anies Baswedan justru memilih turun tangan dan berjuang ikut tanggung jawab atas perjalanan dan keadaan bangsa ini.
Kalau
saja hanya sekedar menginginkan kenyamanan dan bebas dari kritikan maka
boleh jadi posisinya saat ini adalah pilihan yang paling tepat. Tetapi
hebatnya beliau berani mengambil tanggung jawab yang lebih besar dengan
menyatakan kesiapannya untuk menjadi Calon Presiden 2014.
Atas
dasar itu semua, panggilan jiwa untuk turun tangan bersama Anies
Baswedan kini sudah tak tertahankan lagi. Tak ada alasan lagi bagi saya
untuk tidak memilihnya. Saya memilih Anies Baswedan.
Saya memilih turun tangan bersama Anies Baswedan untuk Indonesia 2014
EmoticonEmoticon