Sabtu, 13 Februari 2010

DEMONSTRASI DAN DEMOKRASI ( Dalam Perspektif Kesopanan dan Kesantunan )

Demonstrasi, terutama akhir – akhir ini tampaknya menjadi opsi yang dianggap paling tepat dalam menyampaikan aspirasi dan kritik oleh sebagian rakyat Indonesia, khusunya para aktivis pergerakan Mahasiswa dalam menanggapi kebijakan – kebijakan pemerintah yang menurutnya merugikan rakyat. Mungkin mereka merasa belum cukup dengan suara yang telah dititipkan pada wakilnya di Senayan. Sehingga demonstrasi itu mejadi alternatif terakhir dan terbaik yang mesti ditempuh.

Dalam era reformasi yang demokratis ini, tentu hal itu bukanlah sesuatu yang salah, karena memang itu adalah sebuah konsekuensi atas pilahan kita terhadap sistem demokrasi yang telah disepakati, dimana setiap orang berhak berpendapat dan mengkritisi yang memang dijamin oleh konstitusi kita. Tetapi kebebasan dalam berpendapat dan mengkritisi itu bukanlah berarti dengan sekehendaknya menghujat orang lain tanpa batas – batas kesopanan dan kepatutan, yang justru melanggar hak orang lain yaitu hak untuk dihormati dan dihargai. Bukan pula demokrasi itu bermakna bahwa setiap orang bisa turun kejalan berdemontrasi sambil melakukan aksi anarkis dengan merusak fasilatas – fasilitas umum sembari menuntut perubahan secara instan.

Demonstrasi dalam penyampaian aspirasi maupun kritik merupakan sesuatu yang sah di era yang demokratis ini dan sangat dibutuhkan sebagi sarana kontrol terhadap para pengambil kebijakan, agar kebijakan – kebijakan itu betul – betul berpihak pada rakyat. Sejatinya demonstrasi itu adalah ekspresi dari sebuah kebebasan yang apabila memang benar mempunyai tujuan yang baik, yaitu murni memperjuang hak rakyat, menuntut keadilan dan membela kebenaran, maka harus pula disampaikan dengan cara yang baik, elegan, sopan dan santun. Kebebasan berekspresi itu harus berlandaskan pada budaya bangsa yang beretika luhur dan disandingkan pula pada peraturan hukum yang berlaku. Jangan sampai dalam melakukan aksi tersebut mempunyai agenda – agenda lain yang terselubung yang justru merusak tatanan demokrasi dan menggugurkan tujuan awal yang mulya itu. Jangan pula melakukan tindakan – tindakan yang bertentangan dengan budaya bangsa, apalagi menghina kepala negara sebagai simbol negara yang seharusnya dibanggakan yang dipilih secara demokratis, seperti yang kerap terjadi dalam setiap aksi unjuk rasa. Karena sesungguhnya tak seorangpun suci dari salah dan dosa sesuai kodrat kemanusiaannya.

Wahai kawan - kawan Mahasiswa diseluruh pelosok negeri ini, anda adalah orang – orang yang rasional, kaum pemikir yang berpikir logis, punya kecerdasan tinggi dan juga tahu tentang etika, norma dan hukum. Anda harus berdiri diatas kebenaran. Jangan biarkan anda sengaja digerakkan sebagai taming terdepan oleh pihak – pihak lain yang tidak bertanggung jawab yang kemudian anda ditinggalkan. Semoga kawan – kawan bisa menjadi penggerak perubahan yang cerdas, pemberani, dan murni atas dasar ketulusan membela dan menuntut kebenaran dan keadilan dalam menjaga arus reformasi menuju Indonesia yang lebih baik. Anda semua adalah tumpuan harapan masa depan bangsa. Ditangan andalah nasib bangsa ini ditentukan. Ide – ide cemerlang anda selalu dinantikan untuk Indonesia yang sejahtera.

SELAMAT BERJUANG KAWAN – KAWAN MAHASISWA……!!!

Oleh : Hasis Bawean
Mahasiswa Universitas Kanjuruhan Malang / FKIP।B.INGGRIS.


EmoticonEmoticon